Peradaban Manusia

Jaman kegelapan, teologis religius, di mana manusia menyukai pertanyaan-pertanyaan yang susah dijawab. Lalu manusia cenderung memjawabnya dengan mitos.


Kemudian manusia melangkah pada jaman metafisis, di mana manusia mulai mengabstrakkan sebab-sebab bukan lagi 

dalam diri entitas-entitas supranatural,

tapi alam konsep abstrak seperti causa prima, causa sui, penyebab yang menyebabkan dirinya sendiri. 


Kemudian manusia berkembang pada jaman yang normal, yaitu jaman positif. Ketika manusia tidak lagi berpikir aneh-aneh, manusia tidak menggunakan konsep abstrak tapi manusia menggunakan sains.


Semua rangkaian proses ini jika dilihat secara holistik adalah perjalanan panjang yang ditempuh oleh peradaban umat manusia. Sepanjang pergantian abad, lahir manusia-manusia pemikir, saintis, filsuf, yang berkontribusi pada perkembangan khazanah pemikiran umat manusia.


Ini adalah proses bagaimana manusia belajar, seiring berjalannya garis waktu, manusia menjadi semakin dewasa dengan berbagai hal baru ditemukan, yang kemudian membantu kehidupannya menjadi lebih mudah.


Perubahan yang dicapai ini tentu saja bukan tanpa menghambat, berbagai manusia-manusia lain yang terlanjur suka pada warisan masa lalu justru seolah menghalangi 'kemanusiaan' ini. Menghukuminya dengan hukum-hukum lama tanpa mau melupakan dan terus berjalan.


Perjalanan manusia masih panjang, perkembangan akan terus didapat, yang demikian adalah sebuah keniscayaan. Jika kita melihat dari sudut pandang yg lebih optimis dan tanpa bias, kita akan melihat bahwa perubahan ini adalah tidak lain untuk kebaikan kita semua.


24/09/23

Comments