Alam Bawah Sadar

Pen cerita, ada seorang yang bingung tentang bagaimana alam bawah sadar bekerja. Kata orang tersebut: Jika kita tidak bisa mengontrolnya, apalah arti kebebasan bagi kita? 

Kalau kita tidak bisa mengontrolnya tapi keberadaannya sangat berpengaruh pada kehidupan kita, itu artinya kita tidak bebas. Memang Psikologi membahas itu, namun lebih ke efek yang dihasilkan, bukan pada pertanyaan 'apa' alam bawah sadar itu.

Saya kira keresahan ini cukup dijawab dengan, mengambil pendapat kuno, dari seorang bernama aristoteles. Dalam pandangannya, pikiran tidak bisa bekerja tanpa pengindraan. Yang membuat kita berpikir itu tentu pertama karena saya ingin berpikir, tetapi yang menggerakkan pertama-tama adalah stok forma (images) di dalam memori kita, itulah yang menggerakkan dimensi pasif dalam diri manusia untuk berpikir.

Dengan kata lain, hal-hal yang kita lihat atau lakukan setiap hari, tersimpan dalan memori kita secara otomatis, dan ketika kita berkehendak maupun tidak berkehendak langsung, forma atau bentuk2 dalam memori ini yang menjadi jawaban dari kenapa kita melakukan sesuatu. Kecenderungan kita berasal dari yang sering kita indrakan, secara langsung maupun tidak langsung.

Dan berangkat dari teori itu, kita bisa simpulkan bahwa untuk mengontrolnya, membentuk alam bawah sadar itu, menjadikannya sesuatu yang baik. Maka lakukanlah atau dekatkan segala tindakan pada hal-hal yang baik. Berbicara ini, tidak lepas dari nilai moral baik dan buruk. Semua kelompok punya definisinya masing-masing terkait ini. 

Oleh sebab itu, untuk sementara waktu, melakukan kebaikan atas definisi kelompok juga tidak masalah. Meskipun kadang, definisi kelompok syarat akan kepentingan. Maka selanjutnya, jika memungkinkan menggunakan definisi kelompok yang terbuka atas perubahan, ini adalah cara mengamini kemanusiaan kita yang dinamis.


28/09/23

Comments