Sebenarnya apa gunanya banyak orang berpendidikan tinggi?

Aku punya pandangan bahwa ketika kita berada di posisi yang lebih tinggi, tanggung jawab yang kita miliki juga tinggi. Salah satu contoh yaitu berpendidikan tinggi, misal s1, s2 atau s3.


Dalam posisi itu, aku pikir kita harus bermanfaat bagi orang lebih banyak, misal untuk s1 minimal seseorang harus membagikan ilmunya untuk orang di sekitarnya sesuai bidang yang ditekuni. 


Kemudian untuk posisi yang lebih tinggi, seperti s2/s3 selain membagi ilmu, ia paling tidak bertanggung jawab untuk menemukan inovasi yang membantu orang banyak.


Tanggung jawab yang aku sebutkan di atas bukan tanpa dasar, setauku ini sejalan dengan tujuan negara, negara mewajibkan dosen yang mana umumnya adalah s2/s3 untuk melakukan pengabdian dan penelitian minimal 1x dalam setahun. Ini menandakan bahwa orang dengan posisi itu harus berbuat sesuatu. Ini yang aku sebut sebagai tanggung jawab tersebut.


Seorang yang menempuh pendidikan lebih tinggi tidak bisa hanya memikirkan dirinya dan keluarganya, ia memiliki tanggung jawab untuk sekitarnya juga.


Apalagi jika kita menempuh pendidikan s2 dan s3 melalui jalur beasiswa. Menurutku tanggung jawabnnya akan sangat jauh lebih besar, karena dengan begitu seseorang meminjam uang orang banyak dan hasil pendidikannya harus berbuah manis untuk orang banyak pula. 


Seperti yang sudah disebutkan di atas, dengan gelar 'berpendidikan tinggi saja' memiliki kewajiban itu, apa lagi bagi orang yang menempuh pendidikan tinggi tersebut menggunakan uang negara. 


Menurutku seorang penerima beasiswa tidak boleh memiliki pandangan bahwa beasiswa yang diberikan adalah untuk dirinya dan hasil dari itu adalah untuknya dan keluarganya.


Penerima beasiswa harus memiliki pandangan yang lebih luas dari sekedar memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Dia, dengan begitu, harus berjuang untuk masyarakat di mana dia tinggal.


Kembali ke yang sudah disebut di atas, tanggung jawab ini bagi setiap yang berposisi tinggi, itu konsekuensi kita sebagai makhluk yang bermasyarakat dan kita berada di posisi yang cukup tinggi. Kita harus berbuat sesuatu untuk masyarakat. Percuma kita berada di posisi tinggi jika kita meninggalkan tanggung jawab besar itu dan merasa tidak peduli dengan sekitar.


Berpendidikan tinggi hanya sebagai tren kosong dan tidak bermanfaat secara luas, hanya menjadikan negara ini makin terpuruk. Gelar pendidikan menjadi tidak berharga di kemudian hari. Ia hanyalah ladang bisnis.


Pikiran ini muncul ketika saya melihat banyak sekali manusia berpendidikan yang tidak ada bedanya dengan yang tidak punya kesempatan mendapatkan pendidikan. 


Jika situasi memungkinkan, bukan tidak mungkin yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan menjadi lebih baik daripada yang telah disebut berpendidikan. Bukan tentang karir atau pekerjaan karena itu tergantung relasi, tapi tentang cara berpikir.


Disebut telah berpendidikan artinya telah menata cara berpikir atau telah mendapat gelar? Aku pikir yang pertama lebih tepat, jika selama menempuh pendidikan sudah ditempuh berbagai cara untuk meningkatkan cara berpikir, sudah barang tentu akan ada perbedaan dengan yang tidak menempuhnya. Namun jika tidak ada bedanya, apa mungkin disebut berpendidikan?


Jika kita tidak mampu merealisasikan ide kita sesuai dengan pandangan ideal kita masing-masing, paling tidak kita memiliki rasa tanggung jawab dan mengusahakan hal-hal baik untuk memenuhi tanggung jawab tersebut dengan lingkar terkecil di luar lingkar keluarga.


Aku ingin menekankan bahwa yang aku singgung di sini adalah orang-orang yang bahkan tidak memiliki rasa tanggung jawab itu, dan hanya berusaha 'mengenyangkan' dirinya dan keluarganya. Memupuk rasa bangga dirinya dan keluarganya.


Karena bagaimanapun kita hidup di sebuah kelompok manusia, yang mau tidak mau kita bertanggung jawab jika kita berada di posisi yang tinggi. Yang aku lihat seringkali adalah sebaliknya, ini yang membuatku merasa perlu untuk meluangkan waktu menuangkan pikiran ini.


19:08

Comments