Kenapa menulis menjadi tanda peradaban?

Yang dibicarakan dalam tulisan ini adalah tulisan dan aktivitas menulis yang baik, bukan menulis berita bohong dan manipulatif. Saya merasa tulisan ini tendensius, jadi jangan dianggap serius. Ambil yang sesuai fakta saja.


Kenapa menulis dikenal sebagai kemampuan yang -katakanlah- baik untuk seorang individu? Banyak orang, bahkan berbagai perguruan tinggi, menekankan aktivitas menulis, jawabannya adalah karena kelompok manusia yang dalam sejarah disebut berperadaban, adalah manusia yang menulis. Selain itu, tulisan juga merupakan media untuk keabadian. Pemikiran-pemikiran kuno yang kita kenal saat ini adanya tidak lain dan tidak bukan adalah melalui tulisan-tulisan.


Itulah alasan mulanya kenapa tulisan sangat berarti bagi peradaban manusia. Kenapa menulis masih tidak tergeserkan posisinya hingga sekarang? Tentu bukan hal yang tanpa alasan, selain terkait dengan keabadian, menulis juga membuat informasi yang akan disampaikan, tersampaikan dengan rapi, runut dan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan.


Sebelum lebih lanjut, apa benar menulis adalah untuk keabadian? Ketika kita menulis, kita menciptakan 'fisik' kita menulis di kertas, atau seperti nenek moyang kita menulis di batu, daun, dinding-dinding gua dan lain sebagainya. 


Ini lebih abadi daripada kita menulis di internet atau berbicara dalam rekaman atau video, yang lebih rentan hilang dengan berbagai kronologi yang bisa dibayangkan, misal akun kita dinonaktifkan oleh penyedia layanan menulis atau simply penyedia layanan bangkrut dan menutup website atau aplikasinya. Atau apabila menyimpannya di gawai, perangkat elektronik kita rentan akan kerusakan. Itu sedikit penjelasan tentang menulis dan kaitannya dengan keabadian.


Selanjutnya berkaitan dengan kerapian dan kerunutan gagasan yang ingin disampaikan. Ketika kita menulis, hal-hal detail kecil diperhatikan, seperti tanda baca dan ejaan. Hal ini memberikan ketegasan dalam ide yang akan disampaikan, berbeda dengan ucapan yang diucapkan spontan dimana aktivitas berpikir dan merenung lebih sedikit. Ini memiliki kecenderungan pada salah ucap dan tidak memiliki ketegasan.


Contoh apabila si A berkata bahwa "anggur enak" dalam sebuah percakapan, dan si B setelah melalui berbagai percakapan panjang menegur si A ia mengatakan bahwa "meskipun enak, anggur memabukkan", si A bisa saja menyangkal mengatakan anggur sebagai minuman, meskipun yang ia maksud dari awal memang itu, si A bisa memanipulasi keadaan mengingat kata-kata anggur enak sudah ia ucapkan sebelum pembahasan-pembahasan tambahan. 


Bisa saja kemudian ia mengatakan bahwa yang ia katakan adalah buah anggur, meskipun di awal yang ia maksud adalah anggur sebagai minuman. Tapi untuk menutupi kebutukannya, ia kemudian mengganti kata-kata ketika ditegur. Hal ini rentangnya kata-kata.


Berbeda dengan tulisan, bayangkan kejadian di atas terjadi di sebuah chat atau perpesanan antara si A dan si B. Si A akan sulit mengelak, belum lagi apabila si B mengabadikan kata-kata si A dengan melakukan screenshot katakanlah.


Inilah sebuah contoh sederhana yang bisa saja terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Ini menunjukkan bagaimana kedua media informasi yang dilakukan manusia berpengaruh pada kebenaran yang didapat.


Terkait dengan kerapian, kerunutan dan kredibilitas sebuah gagasan, paling banyak didapt dari aktivitas menulis, sepertinyang sudah disinggung di atas, dengan menulis kita memiliki banyak waktu untuk kembali berpikir, meriset, dan menganalisis, melihat kekurangan dan kelebihan dari tulisan yang dibuat.


Seorang content creator yang memiliki konten yang runut, rasional dan berdasarkan data tentu saja karena ia telah menulis, mempersiapkan apapun yang akan diucapkan dalam kontennya. Melakukan berbagai research terkait hal yang ingin dibicarakan. Kualitas konten dari seorang yang telah melakukan hal-hal yang disebutkan tadi sudah barang tentu akan jauh lebih baik daripada yang hanya asal bicara.


Mungkin berdasarkan fakta dan kemungkinan kronologi yang akan terjadi terkait dengan tulisan dan ucapan inilah, tulisan menempati posisi teratas dalam sebuah peradaban manusia. 


08:28

Comments