Random 1 - Sembilan Puluh Satu

Lebih dari sembilan puluh satu hari ia pergi jauh dari negara dimana ia dilahirkan. Berbekal tekad dan kepercayaan di hati kepada Tuhan yang satu. Ia percaya bahwa hidupnya akan berubah. Ia pergi untuk sebuah senyuman. Walau di awal terasa berat untuk berpisah dengan keluarga, tapi ia tau kelak akan ada seyum dari keluarganya

Ia terus bersyukur dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan, karena ia tau, Tuhan memberikan jalan yang terbaik setelah ia berusaha. Apapun yang akan terjadi selanjutnya, ia menerima sepenuh hati.

Tiba saatnya, ia kembali. Semuanya menjadi baru. Negara yang baru saja ia tinggal telah merubahnya menjadi seorang yang lebih kuat, penuh kasih dan pantang menyerah. Ia telah berhasil membuat senyum keluarganya bangkit setelah tertahan bertahun-tahun. Ia senang namun sedikit bimbang, karena ia tau senyum itu bukan karena kesuksesannya, tapi hanya karena kehadirannya ditengah-tengah keluarga.

Di hari itu juga, ia langsung membelanjakan sedikit uang yang ia dapat untuk membuka usaha, ia memutuskan untuk menjual gorengan. Setiap hari ia berkeliling untuk menjajakan jualannya. Tak kenal malam, panas, hujan ia tetap berkeliling hanya beralaskaki, membawa rantang jualannya yang tidak ringan. Sering kali tenggorokannya serak karena seharian berteriak untuk menarik pembeli.

Uang hasil jualannya ia berikan kepada keluarganya, tak lupa ia sedekahkan dan sedikit untuk membeli ikan dan susu untuk kucing kesayangannya. Kucing itu ia temui di depan kontrakannya dengan kondisi kotor dan kurus. Kini kucing itu besar dan sehat.

Ia menyayangi semua makluk. Hidupnya damai dan penuh syukur. Meski sesekali orang-orang menertawakannya ketika ia berjualan, tapi ia selalu bersabar dan tak pernah berputus asa.

Dia memang terlahir sebagai orang yang gigih namun negara dimana ia mencari senyum keluarnya telah merubahnya menjadi pribadi yang lebih dari itu, terlihat dari cara berjualannya; ia bukan sekedar berjualan tapi juga membuat orang lain senang, meski dengan sekedar sapaan akrab dan kresek bersih untuk para pembeli sekalipun gorengan yang dibeli hanya sebiji. Ia sangat memperhatikan kenyamanan pelanggannya. Baginya, bekerja dengan baik adalah kewajiban, dan mendapatkan hasil adalah bonus. Ia tak pernah mengeluh meski peluh bercucuran dan gorengannya tak kunjung terjual. Ia tetap bersabar, bersyukur, bekerja dengan baik. Apapun akan ia lakukan demi senyum keluarganya.

Sesungguhnya kesempurnaan hidup bukan hanya diukur dari kesuksesan dan kekayaan. Kadang kita harus melihat lebih dalam untuk mengetahui ketulusan hati setiap orang dan melihat sisi lain dari kesempurnaan hidup.


- 很好人! PrePra12:00

Comments