Puisi - Nyai Suci

Kerutan memanjang mengakar di wajahnya, ototnya mulai kempes mulai melemah, tulang-tulang mulai keropos, gigi-gigi udah tak ada lagi, rambutnya tak hitam lagi, tapi egonya tumbuh subur, bahkan hatinya telah terkubur. Nyai manja dari ladang suci, tempat orang-orang ingin menjadi guci, jika tak di lemari kaca, tempatnya tinggi dan terpelihara. Nyai-nyai mulia tempatnya di atas singgasana, tempat jiwa-jiwa suci bersemayam, terpandang dan terkenang di hati para pengagumnya. Nyai-nyai suci berkehendak bagai orang yang mengerti, menerima kotoran dan celotehan busuk, kibasannya menggetarkan, suaranya mematikan, seketika itu juga pestapun dimulai. Disudut ruangan seorang yang  terkapar lemah, terbunuh dan termakan, tak ada rasa kasihan tak ada kemanusiaan. Anak tak berdosa tak diterima, karena ibunya hanya seorang pendosa. Sungguh nyai suci tetap disapa suci bagi siapapun yang belum mengerti.


- Lelahnyaaa...

 #Syawal#

Comments