Random - Kembali Fitri

Terkadang kita gagal untuk melihat, kita gagal untuk merasakan seberapa berat perjuangan orang-orang di sekitar kita untuk hidup, seberapa perih mereka menghadapi hidup. seringkali kita sibuk dengan diri kita sendiri, baik dengan kegembiraan hidup atau beban pahit, apapun itu, kita terlalu sibuk untuk melihat dan merasakan apa yang orang lain alami. kita terlalu egois untuk sekedar melirik saja, kita terlalu bangga pada diri sendiri hingga lupa mengulurkan tangan kita, tanpa kita sadari, kita telah terjatuh kedalam kubangan lumpur ke'Aku'an.

Tapi kita tahu, setiap benda yang rusak masih bisa kita perbaiki untuk kembali kita ambil manfaatnya, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya, masih ada cara untuk keluar dari kubangan lumpur itu, masih ada jalan untuk memperbaiki semuanya, belum terlambat karena waktu masih tersisa, gunakanlah untuk mendengar hingga kau bisa merasakan.
Saya tidak menyuruhmu melombat dari Burj Khalifa, saya tidak menyuruhmu mendaki Everest untuk kemudian membiarkan badanmu terjatuh, saya tidak menyuruhmu terbang menggunakan helikopter yang mengantarkan nyawamu pergi ketika kau membentur bumi sesudah terjun bebas tanpa alat bantu, saya tidak menyuruhmu melakukan hal-hal yang membahayakan atau menakutkan yang membuatmu bersembunyi dibalik lemari sembari menggigit jari-jemarimu. saya hanya menyuruhmu mendengar dan melihat, supaya kau bisa merasakan.

Kita datang tanpa sehelai benangpun di tubuh kita, sementara kita angkuh dan sombong meski kita tau pada saat dilahirkan, kita tak membawa apapun dan begitu pula ketika menyambut kematian selain kafan yang membungkus tubuhmu.

Apa yang harus kita lakukan? yang harus kita lakukan hanyalah mendengar dan melihat, sehingga kita bisa merasakan dan membuka hati kita untuk setiap perkara baik yang membutuhkan kamu sebagai pelakunya. Jangan hanya berbicara bagaimana orang lain memperlakukan dirimu, tapi pertama kita harus merasakan apa yang sudah kita lakukan kepada orang lain, untuk mendalami peran sebagai pelaku kebaikan, supaya bukan hanya di tangan dan kaki tapi juga tertanam di dalam hati.

Jika orang lain membutuhkan satu dua patah kata nasihat, biarkan mereka menemukan rumah di dalam dirimu, ingatkan mereka kepada Sang Pencipta, supaya ketika mereka bersedih tak ada kata yang disebutkan selain menyemut asma-Nya, dan mengingat-Nya tidak lain hanyalah kedamaian. semua itu akan kembali kepadamu, hamba yang juga membutuhkan kasih sayang.
Kebaikan bukanlah milik kita, semuanya bukanlah milik kita, melalui setiap ciptaan-Nya kita bisa melihat bahwa Ia benar-benar ada, semua kebajikan adalah dari-Nya. Dialah yang memberi kemampuan kepada kita untuk melakukan segala bentuk kebaikan.

Renungilah, semoga Allah membuat kita di antara orang-orang yang berbuat baik dan bermanfaat untuk sesama meski hanya membuat hati orang lain tenang, dan semoga Allah mengampuni kehinaan yang telah kita lakukan. Sebagai manusia yang tak ada habisnya melakukan kesalahan, saya memohon maaf kepada siapapun saja yang merasakan ketidaknyamanan dengan kehadiran saya. saya meminta maaf dan semoga Allah selalu melindungi kita semua.
Selamat Hari Raya Idul Fitri


- Menjelang Idul Fitri (H-3)

Comments