Puisi Emha Ainun Najib - Ketika Engkau Bersembahyang
ketika engkau bersembahyang
oleh takbirmu pintu langit
terkuakkan
partikel udara dan dan ruang hampa
bergetar
bersama-sama mengucapkan
Allahu Akbar
bacaan Al-fatihah dan surah
membuat kegelapan terbuka
matanya
setiap do'a dan pernyataan
pasrahmembentangkan jembatan
cahaya
tegak tubuh alifmu mengakar ke
pusat bumi
ruku' lam badanmu memandangi
asal usul diri
kemudian mim sujudmu
menangis
di dalam cinta Allah hati gerimis
sujud adalah satu-satunya
hakekat hidup
karena perjalanan hanya untuk
tua dan redup
ilmu dan peradaban takkan
sampai
kepada asal mula setiap jiwa
kembali
maka sembahyang adalah
kehidupan ini sendiri
pergi sejauh-jauhnya agar sampai
kembali
badan diperas jiwa dipompa tak
terkira-kira
kalau diri pecah terbelah, sujud
mengutuhkannya
sembahyang di atas sajadah
cahaya
melangkah perlahan-lahan ke
rumah rahasia
rumah yang tak ada ruang tak
ada waktunya
yang tak bisa dikisahkan kepada
siapapun
oleh-olehmu dari sembahyang
adalah sinar wajah
pancaran yang tak terumuskan
oleh ilmu fisika
hatimu sabar mulia, kaki seteguh
batu karang
dadamu menckrawala, seluas
'arasy sembilan puluh sembilan
1987
oleh takbirmu pintu langit
terkuakkan
partikel udara dan dan ruang hampa
bergetar
bersama-sama mengucapkan
Allahu Akbar
bacaan Al-fatihah dan surah
membuat kegelapan terbuka
matanya
setiap do'a dan pernyataan
pasrahmembentangkan jembatan
cahaya
tegak tubuh alifmu mengakar ke
pusat bumi
ruku' lam badanmu memandangi
asal usul diri
kemudian mim sujudmu
menangis
di dalam cinta Allah hati gerimis
sujud adalah satu-satunya
hakekat hidup
karena perjalanan hanya untuk
tua dan redup
ilmu dan peradaban takkan
sampai
kepada asal mula setiap jiwa
kembali
maka sembahyang adalah
kehidupan ini sendiri
pergi sejauh-jauhnya agar sampai
kembali
badan diperas jiwa dipompa tak
terkira-kira
kalau diri pecah terbelah, sujud
mengutuhkannya
sembahyang di atas sajadah
cahaya
melangkah perlahan-lahan ke
rumah rahasia
rumah yang tak ada ruang tak
ada waktunya
yang tak bisa dikisahkan kepada
siapapun
oleh-olehmu dari sembahyang
adalah sinar wajah
pancaran yang tak terumuskan
oleh ilmu fisika
hatimu sabar mulia, kaki seteguh
batu karang
dadamu menckrawala, seluas
'arasy sembilan puluh sembilan
1987
Comments
Post a Comment