Random 1 - Cinta-Nya


[Curahan yang sengaja dihapus] ...Tuhan bersama kita. Tangan-tangan Tuhan memberi jalan berupa kebaikan seorang manusia.  Walau Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata dan tak bisa dilogika, sebagai manusia terpatri dalam hati kita yang terdalam, bahwa kita membutuhkan Dzat Yang Maha Segalanya. Ia adalah sesuatu yang tak bisa digambarkan, sesuatu yang melampaui pikiran manusia. Ia Maha Esa namun berbeda dari sekedar Maha Esa, Jika yang Maha Esa diartikan satu sebagaimana kita tau, maka Ia tidaklah Esa itu. Yang dimaksud Esa dalam ilmu Tauhid adalah Allah bersifat Esa dari segala sifatnya; sifat Iradad satu, sifat Qudrah satu dan seterusnya.

Terlepas dari dunia kata-kata, Ia berbeda dari apa yang ada dipikiran-pikiran kita, Ia bukanlah yang kita pikirkan, Tuhan bukanlah pikiran-pikiran kita, apapun bentuk Allah dalam pikiran dan hati kita sesungguhnya Allah tidak seperti itu. Jika Maha Pengasih dan Penyayang kita artikan sebagaimana sifat manusia yang selama ini kita tau, maka Ia bukanlah dua hal itu. Dialah yang tak tergambarkan tapi hati kita tau Dia ada. Dia yang Mutlak dan lebih dari kata Mutlak itu sendiri, bahkan masih lebih dari itu. Dia lebih dari kata lebih itu sendiri.

Jika hati kita ragu padanya, ingatlah pada setiap pergerakan yang kita buat pada detik-detik yang berlalu dan tanyakan pada diri kita, “Apakah semua yang telah aku lakukan adalah benar-benar kehendak pribadiku?” Apakah kita seperti film animasi Kapten Subasa yang setiap tindakannya diproses melalui akal, apakah kita seperti itu? Tentu tidak, bahkan ada beberapa tindakan yang kita lakukan tanpa melalui proses berpikir lagi, kita menyebut tindakan ini "suatu kebiasaan", mari renungkan siapakah penggerak yang menggerakkan dirimu ketika kamu bahkan tidak memproses untuk melakukan hal-hal itu? Kadang, walaupun kamu sudah memprosesnya dengan benar, dengan cara terbaikmu, tidak menjamin semua sesuai keinginanmu, karena setiap tindakan kita, ada sesuatu yang tanpa sadar kita lakukan dan Dialah yang menggerakkannya.

Maka dari itu ketika kita gagal, kita harus bangkit dan ketika kita menang, kita harus bersyukur karena semuanya dari-Nya, tanpa-Nya kita tiada. Tuhan tidak bisa dilogika, jika Ia bisa dilogika, maka logika tentang Tuhan tidaklah berlogika lagi. Tidak semua hal harus dilogika, iman adalah jawaban atas sesuatu yang tidak bisa dijangkau akal.

Kita tidak akan pernah mengerti cara kerja Tuhan dan wujud Tuhan itu sendiri secara pasti, tapi kita bisa mempelajarinya. Allah tidak berbentuk dan tidak ada di atasnya bentuk, tidak diam dan tidak bergerak, tidak berada di depan sesuatu, tidak di belakang ataupun di samping, Allah tidak ada bagian-bagian-Nya. Namun sebagai manusia, kita bisa menganalogikan seperti matahari dan cahayanya, matahari adalah Dia dan cahayanya adalah kita, ciptaan dan Pencipta sangatlah berbeda, kita tidak bisa melihatnya tapi kita tau bahwa kita bagian dari ciptaan-Nya dan kita akan kembali kepada-Nya.

Ia yang Maha Segalanya, Ia memberi kita kemampuan untuk mengenal-Nya dengan berbagai cara, terutama dengan ciptaan-ciptaan-Nya, tumbuhan, hewan dan kebaikan seorang manusia. Memang, alangkah baiknya kita tidak memikirkan urusan Tuhan, tapi mempelajari dan merenungi keberadaannya adalah sesuatu yang berbeda, yang bisa memperkokoh keimanan kita. Jangan biarkan iman hanya terucap di lisanmu saja, biarkan ia tenggelam dalam hati.

Ketuhanan dalam Islam dijelaskan dengan sangat rapi dan sesuai akal manusia (bisa diterima/ dijangkau) walau sejatinya Tuhan lebih dari segala-galanya. Tuhan tidak butuh pada tempat, “Allah bersemayam di atas Arsy” bukan berarti bahwa Allah benar-benar berada di atas Arsy, Allah berada di atas Arsy adalah arti maknawi. Jika Allah benar-benar membutuhkan tempat, berarti Allah adalah sifat bukan Dzat. Sedangkan sifat tidak bisa disifati dengan sifat lain. Sebagai contoh warna kuning, tetaplah kuning, warna merah, tetap merah, jika warna kuning dan merah disatukan akan menghasilkan warna lain yaitu orange, bukan merah kekuning-kuningan. Boleh kita bilang warna itu merah kekuning-kungingan tapi ia tetap warna  orange.

Segala sesuatu tentang Tuhan sangatlah rumit, kita bisa mempelajarinya namun kita tidak akan pernah bisa mencapai hakikat-Nya. Semoga Allah mengampuni saya dari salah berucap. Aamiin


Jum'at Pagi, 26 Jan 2018
05:32, muridnya Ust. Fauzy. 19:32

Comments