Puisi - Bentala

Kelakar tua laksana bangkai
Menghujam hati meripuh senja
Gembur tanah membentuk duka
Air mata sang bentala
Tubuhnya bersimbah darah
Kakinya tak kokoh lagi

Perbedaan mencabut sigai mengkaburkan langit
Anak emas tak lagi berharga
Ia compang-camping di atas ranjau
Nyawanya ia titipkan

Galabah merasuk jiwa menusuk dada
Beringas dan pongah persis aku ingat
Nurani ditanggalkan helat mengakar kuat
Angkara tumbuh subur
Kisah kasih telah terkubur


- Senja Sepuluh Oktober

Comments