Random - Kenapa Indonesia Tidak Maju-maju?

Kenapa Indonesia tidak maju-maju?
Salah siapa? Salah seorang Presiden? Pemulung? Penjual bakso? Gubernur? Penjuang cendol? Bupati? Supir bus? Mentri? Kepala Desa? Atau Pengemis?
Akkh..!!
Sudahi semua itu, jangan menyalahkan siapapun, kita hanya perlu menyalahkan diri kita sendiri, belajarlah bersyukur dan menerima semua yang terjadi dengan lapang dada. itulah yang terbaik dari Tuhan untuk kita. untuk bergeser menjadi lebih baik, Kita perlu kerja keras, kerja cerdas, jadilah versi terbaik dari diri kita masing-masing, karena setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Kita perlu menghasilkan, bukan menghabiskan. Dimulai dari diri kita masing-masing.

Kita seharusnya memperhatikan cara kerja orang-orang di negara maju. Mereka tidak pernah memandang remeh hal kecil. Mereka sangat teliti. Sedangkan kita? Kita terlalu santai dan selalu meremehkan hal kecil. akibatnya kita tertinggal jauh dan tidak pernah maju.

Di sisi lain, kita selalu disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting. Kita sibuk mencari kesalahan orang lain, membuat argumen untuk saling menjatuhkan dan begitu seterusnya. Kita lalai, akhirnya kita mudah mencela tanpa berpikir, apa usaha kita untuk memajukan negara ini. paling tidak, berusaha untuk membanggakan mereka yang rela mati untuk negara ini, atau bahkan mereka yang rela menjagamu dan menafkahimu; keluarga. mereka semua tidak menuntut banyak, tapi apa yang kita lakukan? Tidak, hidup kita santai-santai saja. Kita adopsi gaya hidup orang barat tanpa mengadopsi cara mereka membangun negara mereka.

Hal-hal yang mewabah di kalangan anak muda saat ini adalah sisi negatif dari kehidupan barat, saya yakin kita sendiri yang mau menjadi seperti itu dan saya yakin apabila kita menolaknya, kita bisa, tapi kita enggan. Ketika  melihat mereka maju dan canggih, dengan angkuhnya kita malah mencela negara kita. sekali lagi, tanpa mempelajari cara mereka membangun negara mereka. Jika pemerintahan kita anggap tidak baik, bukan berarti kita harus mencela, tugas kita membenahi diri dan belajar dari kegagalan pemerintah saat ini untuk kita perbaiki kelak.

Kita boleh menkritik mereka, karena kritik sangat dibutuhkan, dengan kritik, mereka bisa tau mereka salah, dan mudah-mudahan bisa memperbaiki. Namun jika tidak ada perubahan, itu berarti tugas kita. Bukan malah tidak percaya dan berkata-kata tidak baik atas pemerintahan kita. Apa jadinya negara ini, jika tidak mensyukuri nikmat dan selalu menyalahkan orang lain, ditanyakan kemederkaan Indonesia, mereka jawab Indonesia belum merdeka, seolah-olah menyalahkan takdir. Hormati yang ada, kerjakan yang bisa kita lakukan, jangan sia-siakan waktu untuk menyalahkan apa yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Jika tidak setuju, ingat! Semua ada hikmahnya, ini yang terbaik buat kita.

Data dari kang maman, sejumlah 12,49% rakyat Indonesia adalah orang yang tidak punya, termasuk saya. Tapi saya pikir, saya dan mereka berbeda, mereka tidak mempercayai dan membenci orang-orang pemerintahan secara buta, saya menghargai dan menghormati perasaan mereka. Di lain sisi, saya mencoba memilih jalan lain dengan berpegang teguh pada kebaikan milik agama dan tidak membiarkan hati dipenuhi kebencian. saya memilih untuk berhati-hati dan berpikir. akhirnya, saya menemukan jalan untuk memaafkan dan tidak terlalu benci. Tapi yang dinamakan keburukan tetaplah keburukan, mau tidak mau harus dihentikan, walaupun harus mengorbankan nyawa dan tentu saja dengan jalan yang benar, berhati-hati supaya tidak menjauh dari kebaikan sedikitpun. itulah yang diajarkan ayah saya secara tersirat. Namun saya tidak sehebat beliau.

Satu contoh, kita jadikan satu kasus menjadi dua kasus yang berbeda, kasus kecil dan besar, kita tau semuanya adalah keburukan. kalau orang-orang pemerintahan lalai dalam menjalankan tugas, kita kritik dan ketika orang-orang pemerintahan mulai lalai dalam memegang amanah dari Allah swt, atau yang kerap kali terjadi yaitu korup, kita harus membrantasnya, boleh membenci tapi tidak boleh terlalu benci. Kita benci perbuatannya, kita perangi, kita lawan kekejiannya, bukan orang-orangnya. Dan bukan berarti ketika mereka berbuat dosa, kita juga harus berdosa dengan membenci mereka berlebihan lagi-lagi seolah menyalahkan takdir.

Mencintai jangan terlalu cinta, membenci jangan terlalu benci. Kata-kata yang seringkali kita dengar tapi kita lalai. Jika dihitung, banyak perbutan-perbuatan yang tidak penting sudah kita lakukan. Mari kita perbaiki Indonesia menjadi lebih baik tanpa membenci, tanpa perbuatan keji, tegakkan keadilan, tanpa tindakan yang tidak penting dan berlebihan. Hukum mereka yang bersalah dan maafkan mereka yang 'patut' dimaafkan. Sebenarnya, cukup dengan 'kebaikan' kita membangun negara ini.



- Senja Hingga Rembulan
____________________________
Baik atau buruk, kita harus bangga dengan kondisi Indonesia. Kitalah yang akan membangunnya lebih baik, kalau bukan kita siapa lagi?
Satukan tekad, jangan saling menyalahkan!

Comments