Puisi - Sebab Hujan

Di bawah riuh suara air hujan
Aku sepi sendiri berkata
Ini salah seorang hamba
luka yang tergores di atas luka
Menambah semakin perih suasana
Sedih aku terbayang di mata
Salah seorang hamba
Karena ia
Aku mencinta
Kini tinggal aku sendiri
Tanpa bayang-bayang disini
Salah seorang hamba
Sulit rasanya menulis tentang mecintai
Tak lagi berani karena hanya akan menyakiti
Sulit sekali
Entah mengapa dunia menawarkan selalu
Tapi akhirat menyulam janji
Harus, harus selalu tau
Tuhan selalu merahmati
Karena bukan untuk-Nya
Tapi untuk, salah seorang hamba
Suara air menderu
Aku pikir langit sedang menangis
Seperti hati yang sedang berduka
Terluka teriris menganga
Salah seorang hamba
Jadi tau mana nafsu mana cinta
Cinta bukan yang hina menadah, menagih air mata Tuhan
Tapi cinta yang kalau bersamanya
Jadi ingat pada Tuhan
Bukan yang melangkah menantang Tuhan
Namun yang sabar akan janji Tuhan
Siapa yang tak rindu seperti mereka
Salah seorang hamba juga manusia
Tapi ia tahu dirinya, alam dan Tuhan
Salah seorang hamba
Hujan selalu melahirkan puisi
Tak ingin kusudahi
Tak mau aku akhiri
Enggan aku berhenti
Tapi hujan telah pergi
Ini kata hati
Bertaruhpun tak ada pemenang
Merasapun tak boleh melarang
Ingin bertanya walau jawaban sudah digenggam
"Kapan bisa bertaut satu?"
Hati bertanya juga menjawab "Bersabar"
"Sampai kapan?"
"Sampai kau mencintai Tuhan"
Karena bersamanya bukan berdosa
Ketika hati bernafas doa


_________________
- HUJAN
Ketika seseorang sedang mencintai kadang lupa kalau dirinya juga berhak dicintai. Ada yang bahkan lupa kalau ia sedang hidup dan lupa menghidupkan kehidupannya.

Perlu disadari bahwa ada yang mencintaimu ketika kau lupa pada-Nya dan bahkan ketika kau berpaling, Ia tetap mencintaimu.

Comments