Puisi - Kubah

Kubahmu membuatku terpukau
Dikursi putar dengan tangan menggenggam
Pupil yang mengembang
Bagai kembang api yang menyala-nyala di langit malam
Tiada lagi kuucapkan
Kecuali takjub, syukur, tunduk atas segala dan kuasa-Nya

Inilah aku, saksi dari kemarahan langit
Dengan kubahmu aku melihat
Dengan kesuciannya aku merasakan

Inilah pikiran-pikiran manusia
Disatukan menjadi sempurna
Membuat orang sepertiku percaya
Atas kesempurnaan makhluk bernama manusia

Kadang.. sering.. orang sepertiku kagum hanya dengan kubah berbahan dasar kerikil semen
Bahkan hanya dibiarkan putih saja tak berwarna

Tapi sering sangat.. sering!
Mereka merenggut paksa kepercayaan itu
Membuatku lagi, lagi meragukan kesempurnaan manusia

Apakah manusia sempurna?
Sempurnakah manusia?
Kubahmu lagi, lagi buatku sadar
Langit pun sedang marah

Comments