Random - Adil

Jika si tua Ibu kota telah melakukan kesalahan, jangan salahkan si ringkih lain yang berjalan terseok-seok melepaskan nyawa dalam setiap langkahnya. Kita lewati saja jalan penuh harapan tanpa kata busuk terlontar, biarkan hati menjerit menyebut nama-Nya. Kita tunaikan yang menjadi kewajiban kita dan selalu ingat bahwa kita disini tidak sendiri, tapi kita 'bersama-sama'. Membina warisan alam ini bersama, saya setuju dengan apa yang telah terjadi, tapi tak pernah setuju pada pembela kehendak pribadi yang selalu bertingkah paling benar dan mengatasnamakan kebajikan, sedang menyalahkan yang tak sesuai dengan kehendaknya.
Jangan berani memisahkan badan dari tangan dan kaki, karena nanti kau akan celaka, kau akan terduduk sepi, hanya bisa berangan tapi tak mampu melawan. Bahkan jangan mencoba memisahkan jari-jemari dengan tangan dan berdalih "bagian kecil dari tubuh manusia, hilangpun tak membuatku rugi" apakah pantas?. Sungguh jangan begitu, jangan! karena kau akan.. sudahlah tak perlu aku jelaskan. Kita adalah satu tubuh yang saling membutuhkan, jangan menghina jangan melawan, jangan saling menjatuhkan. Jangan menghianati, jangan!
Jangan mengusahakan keadilan, mengatasnamakan keadilan jika dirimu sendiri tak mau berbuat adil. Lakukan sesuatu dengan pertimbangan, karena setiap manusia bisa salah dan bisa dipersalahkan. Manusia penuh salah tapi kadang ada yang membuat seakan tak bersalah.
Lawanlah kejahatan, lawanlah ketidakadilan, tapi kadang si pelawan tidak bijaksana dan akhirnya menjadi pelaku ketidakadilan bahkan kejahatan, karena banyak yang mengatakan 'Hak' tanpa memikirkan 'Asasi' dan kesadaran sangatlah dibutuhkan. Ingatlah,
Tuhan tidak hanya mengajarkan satu hal!


(26/12/16, dalam menghabisakan waktu luang ketika sedang menunggu Dzuhur dan Dzuhur menunggu Asar).

Comments