Puisi - Harapan

Tak berani bermimpi banyak
Karena aku adalah bagian dari kenyataan
Separuh dariku adalah harapan
Tak perlu belas kasih dan pujian
Cukup aku saja dan Tuhan

Diri ini merasakan betapa kejamnya hidup
Kaki yang tak berani melangkah membuat ingatan-ingatan kejam mulai ditunjukkan
Tatapan selalu menyorot dedaunan yang mengering
berharap semuanya kembali menghijau

....
....

Tapi tak usah...
Semuanya sudah cukup!
Aku hanya butuh seorang yang rumahnya terdiri dari kayu dan daunnya.

Comments