Filosofi Ketupat yang Anda Nikmati di Hari Raya

Saya dan keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Oke, langsung saja ini Filosofi Ketupat yang Anda Nikmati di Hari Raya.
Ketupat atau kupat sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Rasanya ada yang tidak lengkap bila di hari raya tidak mencicipi ketupat. Namun, tahukah Anda apa makna tersendiri dari ketupat tersebut? Berikut filosofi ketupat yang tidak Anda ketahui sebelumnya.

1. Kupat atau ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam di Jawa sejak masa pemerintahan Demak pada awal abad ke-15.

2. Kupat berasal dari kata Ngaku Lepat yang berarti mengaku bersalah.

3. Bentuk ketupat melambangkan arah kiblat yang dalam bahasa Jawa disebut kiblat papat (mata angon) dan limo pancer (kiblat).

4. Sebutan janur pembungkus ketupat berasal dari kata Jatining Nur yang berarti Hati Nurani.

5. Anyaman Janur menggambarkan kompleksitas masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi.

6. Sementara beras di dalam ketupat sendiri melambangkan nafsu duniawi.

7. Secara keseluruhan, ketupat merupakan simbol nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani.

8. Ada pula yang menyebut ketupat merupakan demitologisasi dan desakralisasi pemujaan Dewi Sri yang dimuliakan sejak masa kerajaan kuno Majapahit dan Pajajaran.

*sumber:
infografis by Poligrabs
Liputan6.com

Comments