Random - Perjalanan Seekor Semut

Aku adalah seekor semut yang kelaparan, aku berjalan di tengah-tengah kegelapan hanya untuk secuil makanan, kesana-kemari tak kudapati. Hingga sampai di suatu tempat yang cukup asing bagiku, aku tak tahu dimana aku berdiri sekarang, tapi aku tak peduli, aku butuh makanan untuk aku makan. aku pun terus berlajan hingga terdengar hentakan kaki manusia, aku tak tahu darimana asalnya, tengok kanan tengok kiri tidak ada, ternyata asal bunyinya di depanku. Tepat dihadapanku kaki itu mendarat, beruntung aku tak terpijak, tak banyak berfikir aku pun menaiki kaki itu dengan harapan mempercepat langkahku menuju tempat tujuanku, tempat yang penuh dengan makanan. Selama kaki itu melangkah, terdengar adzan berkumandang, akupun tertunduk mendengarkan bacaan-bacaan penanda waktu sholat tersebut. waktu sholat tiba, pasti orang ini akan melaksanakan sholat, aku pun turun karena takut terbawa ke kamar mandi. Aku menunggunya di dekat pintu kamar mandi sembari mencari sisa makanan di sekitar tempat itu. Setelah orang itu keluar dari kamar mandi, akupun kembali menaiki kakinya dengan cepat karena takut ketinggalan. Setelah orang itu sholat, ia berbaring bersama manusia lain yang ukurannya sedikit lebih kecil darinya. "Kapan mereka lapar?" Tanyaku. Kemudian aku mendekati mereka dan naik ke bahu manusia yang kakinya aku naiki tadi. Malang, temannya melihatku dan mengarahkan tangannya ke arahku, ia mengambilku dan meletakkan aku di lantai, lalu ia menepuk tangannya ke lantai. "Aah.." kata terakhirku yang tertindas jari-jemarinya. "Kenapa kau membunuh semut itu?" Ujar manusia yang aku naiki bahunya.
"Aku takut ia mengigitmu" jawab manusia yang barusaja menindasku".
Aku kagum pada mereka berdua,  satunya merasa iba kepadaku dan lainnya merasa kasihan kepada sesamanya karena ia takut aku mengigit temannya. Aku memang ingin mengigitnya, karena aku sudah tak dapat menahan rasa laparku.

#Renungkan


Cerita seekor semut yang kelaparan, dengan usaha dan kesabarannya mencari makan, namun ia tak menemukan apapun untuk dimakan, ia bersabar dan terus berusaha, namun sangat disayangkan  ia menemui ajalnya dalam keadaan tak lagi bersabar.

Comments