Puisi - Menerka Engkau

Kau membentengi hasratku untuk melupakan diam manismu
Selalu mencuri pandangku ketika aku telah lelah berteman risau
Entah kenapa aku suka sakit ini
Dan ternyata ku lupa diriku tergadai ketidakpastian
Tapi bodohnya aku tersenyum

Tafsirku tentang rasa hanya berpusat pada namamu
Ku terka setiap tingkah diammu
Kau merayu melalui lamunanku
Enggan hati ini untuk membuka pintu-pintu lain, selain yang tertulis namamu
Tatapanmu telah tenggelam di relung hati terdalam, di ruang-ruang rahasia yang tersembunyi

Engkau itu spasi di antara akhir kata dan tanda baca
Engkau membuatku bertanya-tanya tentang keberadaan
Antara tiada atau ditiadakan
Engkau itu untuk ku miliki atau hanya untuk ku inginkan

Aku bersedia membuat diriku terbuai lupa
Dan aku tau bahwa kamulah yang tetap aku ingat
Engkau kulibatkan dalam setiap hembusan nafas dalam
Di tembok-tembok dan lorong-lorong langkahku tergambar engkau diam



1 Mu - Menerka Arti Kesunyian Malam
Diterbitkan di Lintang

Comments