Puisi - Masa

Masanya telah tiada
Takdir menyampaikan salam perpisahan
Namanya telah terkubur
Satu-satunya yang bisa abadi telah sirna
Mereka sengaja menghinakannya
Memanipulasi sejarah yang sejatinya indah
Membuatnya keji lagi serakah
Tinggal lah dua buah pinang di sudut rumah
Mereka hidup dengan janji-janji itu
Mengharap kata-kata manis yang pernah mereka cicipi
Kembali mereka rasakan sebagai sepenggal kenyataan
Bukan apa-apa tapi benar tiada
Benar adanya
Biarlah masa yang akan berkata
Yang bersaksi bahwa ia pernah menggarisbawahi ucapannya
Bukan menuntut balas
Tidak lagi
Tapi lembaran formalitas membekas
Peluh yang bercucuran dari kulitnya yang tulus
Berbalas perih yang tak terselesaikan
Keringatnya berubah menjadi darah
Sejak masa menuntut yang telah tertulis
Beberapa tahun kemudian
Dua buah cintanya mendapat yang serupa
Tapi mereka gencarkan yang tak sama
Aku ingin menyampaikan pesan kepada semua orang
Tapi tak kuasa ku katakan dengan jelas
Aku tahu ada dua warna mendominasi
Satu tunduk pasrah pada Ilahi
Lainnya penuh nafsu dan ambisi


06:23
___
Sempet nulis walau kuota menipis :v

Comments