Puisi - Negeri Berkisah

Apa guna mulut yang menjaja serapah
Yang keluar hanya sampah dan keluh kesah
Lidah menggantung di pintu mulut menampung sumpah
Janji-janji manis tumpah ruah kepada dada jelata yang tabah
Untung saja,
Tanah negeri masih menumpah rempah
Kebun sawah dan laut masih menumbuh rupiah
Jala dan perahu masih ramah menyapa nelayan
Reretak pecahnya gunung masih mampu menghidupi anak negeri
Langit-langit masih menjulang menampung kemiskinan akhlak para petinggi
Lelucon tentang pejabat masih dipertontonkan di televisi
Resah masih berkisah pada mimpi ibu pertiwi
Jutaan anak putus sekolah tak ada yang peduli
Buruh menerima beban tanpa komisi yang pasti
Konspirasi terus melancarkan korupsi
Gaji orang berdasi dimodifikasi mencapai nilai tertinggi
Reputasi dipertahankan setengah mati
Yang lemah dibatasi sedangkan yang kuat menambah aksi
Ketimpangan ekonomi menusuk akademisi
Ditawarkan berjuta jurnal dan disertasi untuk mengakhiri masalah kami
Tidak berhenti di titik ini
Sekelumit persoalan seakan hidup kembali
Tema-tema perpecahan, agama dan ras digaungkan lebih keras lagi
Kebencian memunculkan isu disintegrasi
Mahasiswa berbondong-bondong meyuarakan ekspresi
Tapi tak seorangpun yang sampai hati membagi rezeki
Sesuap nasi tak bisa diganti suara demonstrasi
Teriakan tak meruntuhkan harta para penimbun kuasa
Turun ke jalan di tengah pandemi bukanlah solusi
Pasang wajah penuh emosi akan memperparah kondisi
Indonesia kami butuh putra-putri yang mau mengabdi
Yang membuang ego pribadi untuk saling memegang janji

04 Juli 2020
21:45

Comments