Puisi - Hypatia

Hypatia...
Adiratna indah milik Alexandria
Ia dikaruniai berlian dalam kepalanya
Seluruh keindahan ada padanya
Dimanapun ia berdiri disitulah orang-orang berada
Ia sebening mata air yang dengannya para musyafir mengusir dahaga

Hypatia...
Dengan darahmu aku tau
Bahwa orang buta tidak hanya mereka yang tidak melihat
Dengan kegelisahanmu aku tau, Hypatia
Ketika kau menggaris-garis pasir untuk berbicara rasi bintang
Ketika kau diseret-seret segerombol orang
Aku tau Hypatia...
Aku tau bahwa manusia baik tidak pernah berumur panjang

Hypatia...
Dipenganuhi Plotinus di satu sisi kau cukup beruntung
Aku melihat mereka mengemis kepadamu
Dari kalangan mereka yang kerap diminta, kini meminta, Hypathia
Itu sebabnya kusebut kau beruntung
Tapi Hypatia...
Mendengar kabar itu orang-orang terbakar
Mereka merangas menebar gigi tajamnya
Aku tidak mengerti

Hypatia...
Di musim panas itu, di balik puing-puing yang rapuh
Petrus datang di atas nama Sirilius
Ia disokong tangan-tangan yang salah memahami kitab suci
Mereka merenggut hak Hypatia melihat bintang untuk selama-lamanya

Diterbitkan di Aku Menulis

Comments