Random 1 - Tujuan
Akan selalu ada saat-saat di mana kamu membandingkan keadaan suatu tempat yang pernah kamu kunjungi ketika masih kecil dengan keadaannya saat ini ketika kamu sudah lama tidak mengunjungi tempat itu.
Semuanya berubah, kita akan menyadari kembali bahwa kehidupan memiliki kelahiran dan kematian, datang dan pergi, muda dan tua, senyum dan amarah, ingat dan lupa, cinta dan benci, sempurna dan rusak.
Kita juga akan sadar bahwa tak ada yang kekal kecuali wajah Tuhanmu. Semua yang di dunia silih berganti hingga menemui "sudah" dan "berakhir".
Lantas, tidakkah kita rugi jika semua itu berlalu begitu saja tanpa ada pelajaran yang kita terima?
Kehidupan mengajari kita tanpa henti, maka kita jangan pernah berhenti belajar. Kenangan yang kita terima dari kejadian-kejadian dalam hidup tidak selalu manis dikenang, ia akan selalu memiliki dua sisi yang berbeda, begitulah cara kehidupan mengajari kita.
Tidak pilih-pilih, orang terkaya atau termiskin sekalipun memiliki kenangan-kenangan itu, itulah keadilan Sang Pencipta. Kenangan-kenangan itu tidak sepenuhnya tersimpan dalam otak kita, ada bagian-bagian yang telah terlupakan.
Kau tau mengapa kita memiliki "lupa"? Jawabannya, supaya kita bersyukur. Satu contoh, katakanlah kamu pernah mengunjungi suatu tempat dan saat ini kamu menyunjungi tempat itu lagi dan mencoba mengulangi kenangan-kenangan yang kamu ingat di tempat itu. Jika kita tidak pernah lupa, kita akan merasa bosan karena sudah merasa tau segalanya dan paham karena sudah pernah melalui kejadian seperti itu. Alhasil, tempat yang seharusnya kita syukuri dan nikmati mejadi sangat membosankan.
Dengan ini kita seharusnya kembali sadar bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan termasuk "lupa" itu sendiri sejatinya menyeimbangkan, semua hal berkaitan satu sama lain.
Jadi jangan pernah menganggap yang lain adalah lebih buruk dari yang lain lagi. Kita tidak tau, semuanya diciptakan dengan alasan masing-masing. Yang kita tau dan harus kita yakini adalah semua itu keagungan Sang Pencipta.
22:17
_____
Berdenging tepat setelah angka tujuh.
Semuanya berubah, kita akan menyadari kembali bahwa kehidupan memiliki kelahiran dan kematian, datang dan pergi, muda dan tua, senyum dan amarah, ingat dan lupa, cinta dan benci, sempurna dan rusak.
Kita juga akan sadar bahwa tak ada yang kekal kecuali wajah Tuhanmu. Semua yang di dunia silih berganti hingga menemui "sudah" dan "berakhir".
Lantas, tidakkah kita rugi jika semua itu berlalu begitu saja tanpa ada pelajaran yang kita terima?
Kehidupan mengajari kita tanpa henti, maka kita jangan pernah berhenti belajar. Kenangan yang kita terima dari kejadian-kejadian dalam hidup tidak selalu manis dikenang, ia akan selalu memiliki dua sisi yang berbeda, begitulah cara kehidupan mengajari kita.
Tidak pilih-pilih, orang terkaya atau termiskin sekalipun memiliki kenangan-kenangan itu, itulah keadilan Sang Pencipta. Kenangan-kenangan itu tidak sepenuhnya tersimpan dalam otak kita, ada bagian-bagian yang telah terlupakan.
Kau tau mengapa kita memiliki "lupa"? Jawabannya, supaya kita bersyukur. Satu contoh, katakanlah kamu pernah mengunjungi suatu tempat dan saat ini kamu menyunjungi tempat itu lagi dan mencoba mengulangi kenangan-kenangan yang kamu ingat di tempat itu. Jika kita tidak pernah lupa, kita akan merasa bosan karena sudah merasa tau segalanya dan paham karena sudah pernah melalui kejadian seperti itu. Alhasil, tempat yang seharusnya kita syukuri dan nikmati mejadi sangat membosankan.
Dengan ini kita seharusnya kembali sadar bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan termasuk "lupa" itu sendiri sejatinya menyeimbangkan, semua hal berkaitan satu sama lain.
Jadi jangan pernah menganggap yang lain adalah lebih buruk dari yang lain lagi. Kita tidak tau, semuanya diciptakan dengan alasan masing-masing. Yang kita tau dan harus kita yakini adalah semua itu keagungan Sang Pencipta.
22:17
_____
Berdenging tepat setelah angka tujuh.
Comments
Post a Comment