Puisi - Kesatuan Utuh yang Dirindukan


Sejak tahun-tahun terakhir
Serpihan ingatan yang tertinggal membuatku hidup bersama kenangan
Aroma tanah yang tersiram hujan,
Kerikil tajam di pinggiran rel kereta;
Rel yang mulai berkarat, pohon dan rumput-rumput juga basah
Udara sejuk menyentuh pori dengan lembut
Jemari dingin dan hati yang hangat; ia merasa dianggap
Bertahun sudah dibuai rindu
Ia hidup dalam kenangan
Hasratku ingin mengulangi
Tapi ia yang terlibat telah pergi
Tergambar jelas jalan menurun berkerikil
Membuatku sedikit tergelincir usai melintas rel yang sepi itu
Hujan membuat aktivitas terhenti sejenak
Membuat semuanya menjadi tenang
Polusi yang semula sibuk mencemari udara
Telah terganti seakan diproduksi kembali, ia kembali begitu menyegarkan
Rumah makan menyambut di depan mata
Angin bertiup merekam sepenggal cerita;
Inilah yang nantinya hidup dalam ingatan
Aroma masakan yang tercium menarik kaki melangkah
Semangkok makanan berkuah siap disantap
Teh hangat turut menemani
Asap mengepul dari keduanya
Tak sabar untuk segera aku selesaikan
Satu hal yang membuatku mencintai angin dan hujan; kenangan itu.


05 Ramadhan. 14:15

Comments