Puisi - Kau Anggap Apa
Permai teduh melalui mata
Tuli hati gemuruh penuhi jiwa
Terdalam dari yang di dalam
Bukan ucapan manis yang memenuhi telinga
Pun belum tentu yang menjatuhkan air mata
Wahai...
Yang terlihat bukan untuk dilihat
Yang muncul bukan selalu yang diharap
Yang ada tak selalu diinginan
Yang nampak tak menjadi yang diangan
Gerak lembut yang berbau busuk
Gerik lemah yang akan menusuk
Bukanlah kasih sayang Tuhan
Hanya dosa yang dicipta insan
Anggur pun tetap manis walau memabukkan
Mimba pun akan selalu pahit tapi menyehatkan
Bukan tentang yang dirasa, diraba Bukan yang didengar, dilihat
Tentang yang mengalir di dada, pembuluh darah, hingga kepala
Tentang yang hidup dalam raga
Bibir yang selalu menghamba
Bukanlah tanda ia setia
Tuhan tak tidur...
Dia tau kau sedang sandiwara
Tuhan Pemaaf jika kau berdosa
Dia murka jika kau pura-pura
Wahai...
Yang menganggap surga sebagai selimut
Dan neraka sebagai hiasan
Begitulah kau menunggu malam
Lalu tertidur bersama surga bukan terjaga menatap neraka
Jika kau ingin kau tebarkan
Kau buat hal ini menjadi ungkapan
Mengagungkan nama-Nya
Sembari kau selipkan dirimu diantara tanda baca
Walau sedikitpun kau tak punya tempat berkuasa
15:19
_____________
Kami menyebutnya "Pulang Pagi" walau sebenarnya sudah siang :v
Tuli hati gemuruh penuhi jiwa
Terdalam dari yang di dalam
Bukan ucapan manis yang memenuhi telinga
Pun belum tentu yang menjatuhkan air mata
Wahai...
Yang terlihat bukan untuk dilihat
Yang muncul bukan selalu yang diharap
Yang ada tak selalu diinginan
Yang nampak tak menjadi yang diangan
Gerak lembut yang berbau busuk
Gerik lemah yang akan menusuk
Bukanlah kasih sayang Tuhan
Hanya dosa yang dicipta insan
Anggur pun tetap manis walau memabukkan
Mimba pun akan selalu pahit tapi menyehatkan
Bukan tentang yang dirasa, diraba Bukan yang didengar, dilihat
Tentang yang mengalir di dada, pembuluh darah, hingga kepala
Tentang yang hidup dalam raga
Bibir yang selalu menghamba
Bukanlah tanda ia setia
Tuhan tak tidur...
Dia tau kau sedang sandiwara
Tuhan Pemaaf jika kau berdosa
Dia murka jika kau pura-pura
Wahai...
Yang menganggap surga sebagai selimut
Dan neraka sebagai hiasan
Begitulah kau menunggu malam
Lalu tertidur bersama surga bukan terjaga menatap neraka
Jika kau ingin kau tebarkan
Kau buat hal ini menjadi ungkapan
Mengagungkan nama-Nya
Sembari kau selipkan dirimu diantara tanda baca
Walau sedikitpun kau tak punya tempat berkuasa
15:19
_____________
Kami menyebutnya "Pulang Pagi" walau sebenarnya sudah siang :v
Comments
Post a Comment