Puisi - Pedagang

Dia yang menyeka peluh di bawah pohon pinus
Tatapnya tak lagi sama
Beban di punggungnya dan belenggu di kedua tangan dan kakinya menghancurkan damba akan kehidupan yang bahagia
Irama cinta dari Sang Pencipta
Merasuk diri mematahkan keraguan
Tak beri ampun pada sekat-sekat kemalangan
Terkesiap badannya kembali sediakala
Tangannya meraih kepastian dan kakinya mengguncang bumi
Dia menembus kesunyian malam
Suaranya menemani jangkrik bernyanyi
Rintik hujan menambah kesan menampilkan pesan
Dia menemukan tempat yang hangat ketika dingin, rindang ketika panas
Terang di saat gelap, gelap di saat silau
Dia menyebutnya kepastian
Dia jadikan kisah itu sebagai harapan
Bagi seorang bidadari dan dua peri kecil yang terjaga menunggunya pulang
Bulir-bulir keterbatasan membayang memaksanya datang
Sejatinya dialah yang meletakkan muka di setiap satu jiwa menyapa
Kini, ia letakkan wajahnya di dalam panci yang kemana-mana ia bawa
Membungkus dan membagikannya kepada pelanggan setia


- nunggu gerimis 12:...

Comments