Alasan Orang Cerdas Cenderung Senang Menyendiri

Banyak hasil riset menyebutkan bahwa rajin bersosialisasi membuat seseorang makin bahagia. Sayangnya, hal tersebut tak berlaku bagi semua orang. Orang-orang dengan intelegensi tinggi justru merasa tak bahagia bila terlalu banyak bersosialisasi.

Bukan egois dan tak mampu beradaptasi, tapi mereka berpandangan bahwa sosialisasi membuat fokus hidup terganggu. Sebuah hasil survei menyebut, 85% orang dewasa mengaku butuh waktu sendiri.

Memiliki waktu sendiri membuat seseorang bebas menikmati waktu, atau berpindah ke ponsel pintar atau komputer untuk menjawab pesan-pesan surat elektronik maupun media sosial.

Secara psikis, saat berpindah ke media sosial, sebenernya seseorang juga melakukan interaksi sosial. Inilah alasan pertama mengapa seseorang butuh waktu sendiri. Meski begitu, batasi waktu interaksi menggunakan media sosial.

Sebab, bila kebablasan, seseorang bisa terkenda sindrom FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut tertinggal. Sindrom ini terjadi bila kamu merasa takut ketinggalan saat tidak melihat media sosial.

Apapun yang terjadi, kamu juga merasa harus mengunggah sesuatu di media sosial. Di jangka panjang, hal ini akan memberi banyak efek negatif. Kamu akan terus membuat perbandingan dengan orang lain.

Di samping itu, hal ini juga membuat produktivitas terganggu sehingga akan menganggu tujuan hidup dan karier. Lalu, apa solusinya?

Kurangi interaksi dengan media sosial dan televisi adalah salah satunya. Di samping itu, beri batas waktu maksimal mengakses media sosial. Kamu juga bisa melakukan introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Mengutip laman lifehack, kamu juga bisa membuat jurnal pribadi dan menulis tiap hal yang membuatmu santai maupun khawatir. Tanyakan apa yang menyebabkan hal tersebut. Kamu pun bisa melakukan meditasi.

Menurut sebuah riset, meditasi bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan mental dan meningkatkan fokus dan memori. Untuk melihat semua perspektif dan kemungkinan, kamu juga bisa membaca buku atau film.


Sumber: smart-money.co

Comments