Puisi - Bertemu Suka

Suka memang tak bisa dipaksakan, ia muncul dengan sendirinya. 

Laksana izin dari alam semesta. 

Ia serupa suara langit yang memanggil-manggil tanpa henti. 

Menagih perhatian siapapun yang terpilih.

Yang mengingkari seakan berdosa.

Dihukum rasa sakit dalam dada.

Dihantui rasa kecewa di relung-relung jiwa.

Ditampakkan dunia nestapa di depan mata.


Memang tak semua suka harus disapa.

Ia kadang menipu, dan memilukan.

Tapi ia datang tak bercanda. 

Diikuti kadang melukai. 

Diabaikan malah menyengsarakan.

Tetap suka meski tak pernah berjumpa jua

Kendati demikian

Ia berupa karya terbaik yang dianugerahkan Tuhan.


Semua pesona suka yang menerpa kadang dianggap tidak nyata.

Banyak orang melabelinya dengan dusta.

Menantang, menyerang, mengekang, melarang.

Sederet tindakan yang dilakukan orang.

Padahal tak satupun mampu melawan suka.

Ikuti saja jika tak mau berakhir duka.


Suka sebatas suka

Habis itu jangan terluka


Kadang tak pantas membawa nama Tuhan di antara rasa cinta dan suka

Karena melambangkan ego makhluk yang fana

Meski kita tau semua awal dan akhir berasal dari-Nya

Suka kadang terbentur aturan manusia

Dan kita harus melaksanakan suka atas nama restu 

Meskipun seharusnya tidak pelu

Suka ya suka saja

Tuhan telah rela sejak pertama menurunkannya di hati manusia


Kadang bingung

Banyak kepentingan mengepung


Suka dibatas suka orang lain

Sebenarnya semua orang berhak memiliki suka

Tapi suka yang hidup lebih lama di masyarakat

Harus diangkat hingga pangkat yang terhormat

Merelakan sukamu yang baru saja bertemu



03.37 AM

Bisa berbicara banyak tentang suka. Tapi dicukupkan di sini.

Comments