Ancaman yang Tak Pernah Disadari

Selesai ditulis pada 16:00 WIB 15/02/22

Pernah denger gak kalo hpmu mendengarkan suaramu meski gak sednag merekam? Terlepas dari benar atau tidak. Tapi ini terdengar mengerikan. 

Hpmu diam-diam mendengarkan km dan menyimpan informasi yang km ucapkan. Setiap kali km buka google atau sosmed, iklannya menyesuaikan dengan kata yang sering kamu ucapkan ketika make hpmu. 

Misal kamu pernah melakukan percakapan dengan teman mengenai sepatu baru. Iklan di sosmedmu secara otomatis akan menampilkan sederet iklan sepatu untuk membuat km tertarik membelinya.

Bagi saya ini mengerikan, mungkin sebagian kalian menganggap ini biasa aja. Tapi coba baca uraian setelah ini.

Msih ingat gak pertama kali kamu pake internet? Ketika km merasa bahwa internet adalah hal yang menyenangkan, ketika internet masih merupakan hal baru, ketika internet terasa seperti harapan dan perubahan baru untuk masa depan manusia?

Ketika internet masih jarang digunakan, karena keberadaannya terbatas, saya pernah berpikir bagaimana jika di masa depan semua orang bisa mengakses internet dengan mudah? Pasti banyak kemudahan yang akan didapat. Saya pikir internet memberi jalan kebebasan dalam mengekspresikan diri dan perkembangan demokrasi yang lebih baik? Ternyata salah.

Kebebasan dan keamanan individu terancam. Secara tidak langsung, demokrasi ditumbangkan. Ketika perusahaan internet besar bertindak seperti bukan teman, tapi sebagai pencuri.

Internet menjadi membosankan, dan begitu juga kita. Kita menjadi membosakan ketika pertemuan di kafe atau reuni kelas hanya berarti bermain hp bersama. Seperti sebuah pertarungan antara kita versus layar hp. Dan yang menang adalah layar hp kita. Internet mencuri perhatian kita pada sekitar.

Di hpmu ada asisten pintar yang bersedia menghitung setiap langkahmu? Hpku dan pengguna oppo lain mungkin ada. Hal ini terkesan keren. Ketika semua aktivitasmu diketahui oleh hpmu dan semua kebutuhanmu dipenuhi. Ketika hpmu bisa berbicara denganmu dan bisa kamu perintahkan untuk melakukan beberapa tugas. Terkesan keren, sekali lagi. 

Sya merasa kita hidup di dunia di mana semua yang tidak terkoneksi dengan internet, akan terkoneksi suatu saat nanti demi memudahkan kehidupan manusia. Seperti kita tau, banyak sekali produk di luar sana yang kita sebut sebagai "benda masa depan di luar perkiraan kita". Terlihat keren dan pintar.

Saya saat ini masih menaruh harapan pada internet dan sya pikir pengembangan internet punya tujuan yang dapat mempermudah manusia. Tapi ketika melihat fakta, saya rasa sulit untuk tetap berpikir demikian.

Nellie Bowles, seorang jurnalis teknologi berkata, "Ada komputer di tempat tidurmu, ada komputer di ruang keluarga, komputer mendengarkanmu ketika km berbicara. Komputer menjadi temanmu. Semua terkoneksi dengan internet."

Pernah gak kiranya kita bertanya2, kenapa google menbuat itu semua? Bagi sya sngat jelas. Ini bisnis. Dan bisnis google bukan hanya sebuah mesin pencari yg bisa kita gunakan setiap kita membutuhkan. Tapi bisnis google adalah mengetahui informasi sebanyak mungkin tentang kita, nama kita, di mana kita tinggal, untuk mengetahui personaliti dan kebutuhan kita untuk kebutuhan bisnis dan meraup keuntungan besar.

Kita mengalami krisis privasi. Ketika jejak kaki dapat diketahui oleh hpmu, bukan tidak mungkin hal-hal yang sering km ucapkan terekam dan tersimpan, digunakan untuk kebutuhan bisnis tanpa seizin kita.

Seperti informasi yang beredar beberapa waktu lalu, facebook menjual data kita ke pihak ketiga, dengan senang hati serta tanpa rasa bersalah memperjualbelikan data yang seharusnya disimpan dengan aman. Belum lagi berita mengenai salah satu provider lokal yang juga melakukan tindakan yang sama. Atau mengenai google chrome yang membagikan data pribadi kita ke pihak lain untuk urusan bisnis. Data kita terancam.

Seiring berjalannya waktu. Ponsel pintar mudah didapat, harganya mulai terjangkau untuk semua kalangan. Hak ini terdengar seperti kabar gembira. Tapi satu hal yang tidak boleh leaps dari perhatian kita, untuk pertama kalinya, mayoritas individu dapat diketahui lokasinya secara online dengan sangat mudah.

Perusahaan internet bukan tidak pernah merasa bersalah. Beberapa kesempatan seringkali mereka mengeluarkan statemen yang menyatakan bahwa hal yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan. Namun bisnis tetap bisnis. Semua orang menginginkan internet. Dan berhenti melakukan kejahatan ini menjadi sebuah "kesalahan" serta menormalisasi kejahatan, menjadi "hal yang diterima". Mengerikan.

Bagaimana kita bisa memastikan bahwa perusahaan internet entah itu facebook, google atau yang lain tidak memonopoli internet untuk tujuan komersial atau pengiklanan? Darimana kita bisa memastikan mereka tidak memperdagangkan kecenderungan dan pengalam pribadi atau data kita dan menjualnya ke pihak lain? Melalui algoritma masing-masing platform, seperti yang saya jelaskan di awal tulisan ini, mereka sedang mengatur kehidupan kita. Menyodorkan hal-hal dengan mempelajari diri kita terlebih dahulu, untuk memastikan kita tertarik dengan apa yang mereka tawarkan.

Jika hal itu tidak pernah terjadi. Lalu darimana mereka mendapat dana untuk pengembangan perusahaan dan membayar karyawan mereka? Itu pertanyaan yang bisa kalian jawab sendiri. 

Teknologi bukanlah hal baik, bukan juga hal buruk atau netral, terutama internet. Kita bisa menggunakan internet dengan bijak jiak tidak, kita akan digunakan oleh internet.

Semua ini mengerikan, namun ada yang lebih mengerikan, yaitu mengetahui fakta bahwa kita menginginkan hal mengerikan ini.

Sisi positifnya, lompatan besar ke depan berpotensi baik bagi kemanusiaan. Kita sekarang bisa membayangkan seluruh umat manusia terhubung satu sama lain secara virtual, di mana saja, di seluruh sisi bumi, membawa keluarga-manusia bersama-sama.

Comments