Puisi - Ia Kecewa
Izinkan aku berbicara melalui mulut orang yang kecewa
Supaya kelak aku lebih adil mengahadapi kenyataan
Aku kadang lupa bahwa untuk meyakinkannya kesekian kali, adalah suatu kesukaran
Aku tergesa-gesa menelantarkan kata di layar perpesanan kita
Maaf jika selama ini aku tidak mengerti bahwa kau titipkan hati untuk ku isi
Aku paham bahwa maafku takkan pernah sampai
Bagaimana mungkin ia tersampaikan Sedangkan tempat maafnya terpenuhi rasa kecewa
Aku memberanikan diri bercerita tentang penyesalan
Meskipun belum tentu ada yang sudi mendengarnya
Aku telah membuatmu putus asa ketika bersandar di pundakku
Ku takut ada pundak lain yang bersedia hadir untukmu
Lalu-lalang bayangan kisahmu berpamitan bersama senja
Kuharap esok fajar menghibur hatimu yang terlajur kecewa
19:20 - Diterbitkan di Tidar Media
Supaya kelak aku lebih adil mengahadapi kenyataan
Aku kadang lupa bahwa untuk meyakinkannya kesekian kali, adalah suatu kesukaran
Aku tergesa-gesa menelantarkan kata di layar perpesanan kita
Maaf jika selama ini aku tidak mengerti bahwa kau titipkan hati untuk ku isi
Aku paham bahwa maafku takkan pernah sampai
Bagaimana mungkin ia tersampaikan Sedangkan tempat maafnya terpenuhi rasa kecewa
Aku memberanikan diri bercerita tentang penyesalan
Meskipun belum tentu ada yang sudi mendengarnya
Aku telah membuatmu putus asa ketika bersandar di pundakku
Ku takut ada pundak lain yang bersedia hadir untukmu
Lalu-lalang bayangan kisahmu berpamitan bersama senja
Kuharap esok fajar menghibur hatimu yang terlajur kecewa
19:20 - Diterbitkan di Tidar Media
Comments
Post a Comment