Puisi - Menanti Hujan

Penantian ini tak berbatas sudah
Kemarau terus memperpanjang masa
Hujan, kau dinanti sejuta bunga
Ia sabar, subur, mekar dan pasrah
Ia tabah, tumbuh dan berserah

Hujan, kau datang di kampung teman menjelma bencana
Hadir di rumah dengan muka berbeda
Ketiadaanmu justru menjadi petaka
Tetesmu menjadi sebuah asa

Saban hari kau dinanti para petani
Kau adalah inti segala doa dalam hati
Serpihan kenangan tentangmu terhampar di atas penantian
Merdu suaramu menghantam bumi
Udara segar tanpa polusi
Aroma tanah yang menyibak rindu Dan genangan yang menjadi kenangan

Hujan, kini saatnya kau datang, datanglah
Peluklah aku di antara rintik-rintikmu
Disertai angin yang mengiringi keikhlasanmu

Besuki-Paiton 23-25 Nov 2018
Diterbitkan di Atma Kejora

Comments