Random - MAKHLUK-MAKHLUK INDONESIA


Indoneisa . Agama . Moral

Kita terlahir di tanah Indonesia bukanlah suatu kebetulan, rencana Tuhan berada di balik itu semua. Kita terlahir di suatu tempat, berarti kita punya tugas di sana. Tugas kita berbeda-beda, namun pertama, kita harus sadar bahwa setiap manusia memiliki tugas yang sangat penting dan mulia, yaitu menebarkan kebaikan antar sesama, saling menghargai perbedaan dan menyampaikan salam perdamaian untuk kembali mengokohkan ikatan persaudaraan seagama, sebangsa setanah air dan sesama manusia.

Teruntuk sahabat muslim, menjadi khalifah di bumi bukan berarti menguasai bumi sesuka kita, menjadi khalifah di bumi bukan berarti semena-mena terhadap makhluk lain, menjadi khalifah di bumi adalah bagaimana kita bisa mengerjakan perintah-Nya dengan ikhlas, mencegah yang dilarang-Nya, menciptakan perdamaian, merangkul sesama, saling mengingatkan satu sama lain dan memberi solusi atas setiap masalah, karena sesungguhnya manusia terlahir untuk masalah dan kesalahan, makanya ada kata-kata 'hidup adalah ujian'.

Jika kita bisa memecahkan masalah dengan baik, maka kita selamat. Itulah alasannya agama ada untuk menjadi pedoman hidup, petunjuk, pegangan kita sebagai manusia yang selalu berbuat salah. Kita juga harus saling mengingatkan dan memberi solusi. Seperti halnya agama memberi solusi terhadap orang yang tidak bisa berdiri untuk menunaikan shalat, agama membolehkan shalat sambil duduk, jika tidak bisa, maka berbaring dan seterusnya.

Seharusnya kita juga begitu, bukan menjadi pengutuk, bukan menjadi pembiak kecemasan, bukan menghukumi dengan ayat kemudian menghujat orang yang tidak bisa shalat sambil berdiri tanpa memberi solusi. Bayangkan jika tidak ada solusi, apakah agama menyarankan kita untuk menghujat, mencela dan memaki?. Agama bukan soal ayat dan hujat, tapi soal ayat dan solusinya. Tugas kita adalah menghargai perbedaan-perbedaan semacam itu, karena sejatinya perbedaan adalah guru yang mengajari kita menjadi lebih baik, jika kita sadar akan adanya kesempatan baik yang datang bersamaan dengan adanya perbedaan. Entah perbedaan dalam beragama maupun bernegara, marilah sama-sama menjadi hamba yang patuh kepada Tuhan yang Maha Esa dan menjadi pejuang untuk Indonesia.

Kau tau? untuk membangun Indonesia bukan hanya soal perubahan besar atau melibatkan orang-orang besar, membangun Indonesia bukan hanya melalui satu jalur sempit dan sulit digapai orang-orang berpendidikan rendah, untuk membangun Indonesia, kita tidak harus menjadi sarjana atau berpendidikan tinggi, menahan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan merupakan contoh sederhana membangun Indonesia lebih baik, dan masih banyak lagi tindakan-tindakan menjauhkan diri dari perilaku amoral.

Kesadaran akan adanya persaingan dari bangsa lain di negara sendiri juga sangat dibutuhkan, bukan hanya mengutuk keberhasilan mereka di negara ini tanpa adanya 'usaha bersaing' yang lebih lantang dari sekedar kata-kata. kesadaran atas sesuatu yang 'sederhana' seperti ini menjadi pondasi untuk kesadaran yang lebih besar jika dibarengi dengan tindakan.

Jika setiap orang sadar terhadap sesuatu yang sangat sederhana, bukan tidak mungkin akan memunculkan kesadaran yang lebih membanggakan.

Perlu kita sadari, sejak penjajahan kita telah diajari untuk menjadi pekerja, pekerja dan pekerja, hingga kita lupa bahwa Indonesia adalah milik kita, Indonesia-kita punya segalanya. Miris, kita membiarkan orang lain menjadi atasan dan merampas yang kita miliki, sedangkan kita terlantar di negara orang, bahkan di negara sendiri pun juga begitu. Kita akan bangga apabila bisa mengirim orang-orang yang mampu membuat piring, bukan hanya orang yang bisa mencuci piring, dalam artian, bisa lebih baik dari itu.
Coba tanyakan pada diri kita masing-masing, kenapa kita tidak mampu mengolah potensi alam kita?
Biarkan kita menemukan jawabannya dari perkataan seorang etnis Tionghoa, pemilik salah satu Mall di Surabaya yang mensehati anak SMA, di bawah ini,
"Jika kamu tidak merubah sikapmu berfoya-foya dan bersantai ria, kamu merugikan negara ini. kamu senang dan bangga mengadopsi gaya hidup yang tidak baik. Ingat, moral lebih tinggi daripada kepintaran, jangan hanya mengejar pendidikan tinggi tanpa moral dan mental yang kuat. Indonesia yang saya tau terlalu santai, makanya ngk maju-maju, kita harus bangkit dulu, jangan mengandalkan orang lain! .... jika kamu mempelajari budaya Han, jangan diterima mentah-mentah, ambil yang penting untuk diri dan negara, karena tidak semua budaya Han itu baik. belajarlah dengan tekun untuk membangun negara ini. .... kamu tau surga itu dimana? .... Surga itu berada di Indonesia".

Disitu kita tau dimana letak kesalahan kita, sangat penting bagi kita menumbuhkan kesadaran setiap hari, dimulai dari sesuatu yang sederhana, kemudian melanjutkannya dengan tindakan-tindakan yang baik. Sungguh tak pernah tercatat dalam sejarah hancurnya sebuah negara karena kurangnya potensi alam atau bahkan karena kemiskinan. Dalam sejarah, semua negara yang hancur selalu disebabkan oleh kebodohan disertai kehancuran akhlak, moral dan etika generasi penerus yang buruk. Tanpa akhlak seseorang menjadi bodoh dan bersama akhlak kepintaran selalu ada.

Terlepas dari itu semua, Ketika kita berbicara tentang Indonesia, pride kita muncul seolah-olah kitalah orang nomor satu yang mengatakan "Aku Indonesia" dengan suka-duka dan baik-buruknya. Sungguh, banggalah menjadi manusia yang terlahir di atas tanah Indonesia. buatlah tanah ini tersenyum walaupun dengan satu tetes keringatmu. Tunjukkan kepada dunia dari berbagai sisi tentang Indonesia bahwa kita adalah bangsa yang luar biasa. Dirgahayu Republik Indonesia, aku padamu, kata seorang alay :v . aku tau kamu tidak sempurna, kamu mengagumkan, aku padamu.


#Indonesia #17Agustus2017
_____________________________________
 - Makhluk-makhluk Indonesia

Comments